Ilmu (Science) atau pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan yang didapat dan dikembangkan melalui pendekatan atau metode ilmiah. Pengetahuan non-ilmiah adalah pengetahuan yang tidak diperoleh melalui pendekatan ilmiah.
Pengetahuan non-ilmiah diperoleh melalui pendekatan akal sehat (common sense), prasangka, intutitif, trial and eror, pendekatan otoritas, dan pemikiran kritis.
Setiap jenis pengetahuan ilmiah memiliki tiga ciri sepesifik, yaitu:
- Mengenai apa (ontologi), ranah filsafat yang membahas tentang hakikat sesuatu yang bersifat nyata/konkret.
- Bagaimana (epistemologi), menelaah tentang apa sebenarnya hakikat hubungan antara pencari ilmu (inquirer) dan objek yang ditemukan.
- Untuk siapa (aksiologi), penjabaran nilai-nilai penelitian sehingga tidak ada pengetahuan yang sia-sia.
Metode ilmiah adalah suatu kerangka landansan bagi terciptanya pengetahuan ilmiah.
Terdapat dua jenis metode ilmiah, yaitu deduktif dan induktif.
Metode deduktif terdapat pada ranah ontologis dan epistemologis, sedangkan metode induktif pada ranah aksiologi. Pada ranah induktif inilah perhitungan kuantitatif dilakukan.
Ada lima cara untuk menjadi tahu:
- Ilham
- Otoritas, pengetahuan yang berasal dari pemegang otoritas atau kuasa tanpa diketahui kualifikasinya.
- Intuisi
- Common sense, melibatkan intuisi, otoritas, dan pengalaman.
- Ilmu
Para peneliti harus mampu menciptakan kreativitas, terdapat lima jenis kreativitas, yaitu:
- Kreativitas imajinatif, yaitu tipe kreativitas yang selalu diasosiasikan dengan pelukis dan penulis.Dalam penelitian penentuan hipotesis termasuk kreativitas imajinatif.
- Kreativitas natural, yaitu kreativitas yang diperoleh dari kemampuan fisik atau kemampuan mental yang diperlihatkan lewat performa. Contoh: penari, atlet, musisi.
- Kreativitas preskriptif, yaitu kreativitas yang cenderung diasosiasikan ke agama dan filosofi.
- Kreativitas terapan, yaitu menentukan aplikasi konsep dalam upaya memecahkan masalah. Kreativitas ini merupakan bagian integral dari seorang peneliti.
- Kreativitas teoritis, yaitu kemampuan mengembangkan hubungan antara faktor-faktor yang akan menghasilkan konsep abstrak.
Variabel
Variabel adalah segala sesuatu yang dapat diberi berbagai penilaian. Variabel juga merupakan proksi atau representasi dari konstruk yang dapat diukur dengan berbagai macam nilai (penilaian). Variabel menjadi mediator antara konstruk yang bersifat abstrak dan fenomena yang bersifat nyata.
Terdapat beberapa macam variabel, di antaranya:
1. Varibel dependen (terikat, tidak bebas)
Variabel dependen adalah variabel utama dalam sebuah pengamatan. Variabel ini dipengaruhi oleh variabel independen.
Contoh:
Prestasi Sekolah Menurun (variabel dependen) dipengaruhi oleh (a) Kualitas KBM yang menuru; (b) Kompetensi guru kurang; (c) motivasi siswa rendah.
Variabel a, b, dan c merupakan variabel independen.
2. Variabel independen
Variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi variabel dependen dan dapat berhubungan positif atau negatif dengan variabel dependen.
3. Variabel moderating
Hubungan langsung antara variabel independen dengan variabel dependen kemungkinan dipengaruhi oleh variabel-variabel lain. Salah-satu di antaranya adalah variabel moderating yang bertindak sebagai moderator.
Contoh:
Kompensasi yang Tinggi Memperkuat Pengaruh antara Kepuasan Kerja dan Kinerja. Kompensasi tersebut merupakan variabel moderating.
4. Variabel intervening
Variabel intervening adalah variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel independen dan variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung. Variabel intervening terletak di antara variabel-variabel independen dan variabel dependen sehingga variabel independen tidak secara langsung menjelaskan atau mempengaruhi variabel dependen.
Contoh:
Kebijakan Harga (V1) Daya Beli Konsumen (V Intervening) BBM Pembeli Rasional (V2) Volume Penjualan (V3)
5. Variabel kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang mengontrol hubungan kausal antara variabel independen dan variabel dependen. Variabel tersebut dapat mempengaruhi hubungan kausal antara variabel independen dan dependen meskipun bukan merupakan variabel utama.
Contoh:
Hubungan Tingkat Pendidikan (X1) dengan Tingkat Pendapatan (X2). Tingkat pendidikan (variabel independen) berpengaruh terhadap tingkat pendapatan (variabel dependen) dengan dikontrol tingkat usia.
Semoga bermanfaat